HealthcareUpdate News

Waspada Kasus Penyakit Mirip Flu Kembali Melonjak

Kementerian Kesehatan RI mencatat peningkatan kasus penyakit mirip influenza (ILI), ISPA, dan COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir, seiring banyaknya warga yang mengeluhkan gejala batuk pilek berkepanjangan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi adanya lonjakan kasus penyakit saluran pernapasan atas dalam beberapa pekan terakhir. Tren peningkatan ini mencakup influenza-like illness (ILI), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan bahkan COVID-19, yang kembali menunjukkan kenaikan meski dalam skala lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Juru Bicara Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa peningkatan kasus terjadi secara nasional sejak akhir September 2025, terutama di wilayah padat penduduk seperti Jabodetabek, Surabaya, dan Medan. “Dalam dua minggu terakhir, kami mencatat peningkatan laporan pasien dengan gejala mirip flu — demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Sebagian besar disebabkan virus influenza musiman, namun ada juga kasus COVID-19 yang masih terdeteksi,” ujarnya, Selasa (15/10).

Gejala penyakit ini memang sulit dibedakan. Banyak warga mengeluhkan kondisi yang mirip COVID-19 — seperti batuk lama, pilek tidak kunjung sembuh, hingga hilang penciuman sementara — meski hasil tes antigen menunjukkan negatif. Dokter menduga, hal itu disebabkan infeksi berulang akibat virus pernapasan berbeda, daya tahan tubuh yang menurun, serta perubahan cuaca ekstrem yang kini melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkuat temuan tersebut. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama, mengungkapkan bahwa kasus ISPA dan influenza-like illness (ILI) di Jakarta meningkat hampir 30 persen dalam sebulan terakhir. “Lonjakan kasus terjadi di puskesmas dan rumah sakit, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Banyak warga datang dengan keluhan flu berat, demam, dan batuk lama,” ujarnya.

Read More  Kecelakaan di Gerbang Tol: Ancaman Berulang bagi Pengguna Jalan

Ngabila menjelaskan bahwa sebagian besar kasus bersifat ringan hingga sedang dan dapat sembuh tanpa perawatan khusus, tetapi peningkatan jumlah pasien tetap perlu diwaspadai karena dapat menekan layanan kesehatan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit penyerta (komorbid).

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan diri, termasuk memakai masker di tempat ramai, mencuci tangan, serta memastikan ventilasi ruangan tetap baik. Selain itu, vaksinasi influenza dan booster COVID-19 masih disarankan bagi kelompok berisiko tinggi.

Dokter paru dari RS Persahabatan, dr. Erlina Burhan, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu panik, namun harus waspada. “Flu musiman tahun ini memang cenderung lebih lama dan mudah menular. Jika batuk atau pilek tak kunjung sembuh setelah tujuh hari, segera periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya,” katanya.

Cuaca tidak menentu, mobilitas tinggi, serta menurunnya disiplin protokol kesehatan menjadi faktor utama yang memicu kenaikan penyakit pernapasan. Pemerintah daerah kini tengah memperkuat surveilans epidemiologi dan kapasitas fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi potensi lonjakan lebih besar dalam beberapa minggu mendatang.

Back to top button